Jumat, 13 November 2015

"Moge Plat A"

Awal November tahun ini, berita tentang Moge yang bertingkah di jalan raya kembali menjadi berita.
Rombongan Moge Menghalangi pengguna mobil di jalan Tol di Bali, serta tidak mendahulukan mobil Ambulance yang sedang lewat.

Sebelumnya di bulan Agustus, rombongan Moge yang sedang konvoi di kota Jogjakarta dihadang oleh pengendara sepeda, karena mengganggu pengguna jalan lain.

Mungkin, mempunyai Moge dan mengendarainya dengan cara berkonvoi, menjadi bagian dari gaya hidup untuk orang yang sudah mapan. Karena harga sebuah Moge berada di kisaran setengah milyar bahkan lebih. Sementara buat masyarakat umum, uang setengah milyar jika hanya untuk membeli sebuah motor, adalah hal berlebihan. Lebih baik uang itu dibelikan rumah dan sisanya bisa untuk beli motor bebek dan mobil keluarga. Hahhaaa....

Jadi, ketika saya bisa berfoto diatas Moge yang bernilai milyaran ada rasa senang dan sedikit sombong. Yaelah baru foto diatas Moge kepunyaan orang aja sombong. Gimana kalau punya beneran? Bisa bisa arogan nih! Hahahhahaaa...
Belum lagi ngebayangin sedang konvoi dan dikawal motor polisi menerobos kemacetan jalan. Keren pasti.

Ceritanya, sudah satu tahun ini saya menetap di kota yang berjarak sekitar 90 km dari pusat pemerintahan, Jakarta.
Menariknya disini, setiap saya melintasi jalan jalan raya dikota ini, saya selalu bertemu Moge. Ada yang sedang terparkir di pinggir jalan, di alun-alun kota, di pasar, bahkan di tempat pembuangan sampah pun ada banyak Moge.


Moge dikota ini berfungsi sebagai alat transportasi, untuk menembus jalan jalan komplek yang sempit, membawa barang dagangan, bahkan dijadikan odong-odong. Wowww... Keren kan.


Saya menyebutnya "Moge Plat A" .

1 komentar: