Kamis, 22 Oktober 2015

Mau Nonton? ke Laut aja!


Cerita ini dimulai sepuluh hari sebelum lebaran tahun ini, Karena maska libur panjang jadi saya mengantar maska mudik ke Lampung. Oiya dipanggil maska ini adalah gabungan dari duo krucil, mamas dan kaka.
Jam 10 pagi saya dan maska sudah berada di pelabuhan Merak setelah satu setengah jam perjalanan dari rumah.

Terlihat di pelabuhan penyebrangan Merak ini belum terlalu ramai dengan arus mudik yang akan menuju pelabuhan Bakauheni. Setelah memarkir motor di area parkir di lambung kapal, saya menaiki tangga menuju ruang dalam untuk para penumpang. Di dalam ruang untuk penumpang pun masih belum terlalu ramai, jadi bebas memilih mau duduk di bangku penumpang atau mau tiduran di ruang lesehan yang disediakan kapal. Kebetulan kapal ferry yang membawa saya dan maska menuju pelabuhan Bakauheni ini sudah ber AC, memang beberapa kali saya menaiki kapal ferry ada yang free dan ada yanh berbayar untuk pindah ke ruangan ber AC. Biaya untuk masuk ke ruangan ber-AC pun tergantung dari yang punya kapal, kisaran Rp 5000 sd Rp 10.000.

Setelah mendapatkan tempat duduk, maska yang sudah terbiasa naik kapal ferry ini minta izin mau keliling di area dalam kapal. Yaa sudah lah saya yang jaga kandang, alias jaga tas di tempat duduk.

Peluit lalu berbunyi. Tanda bahwa kapal segera berlayar. Nggak terlalu lama maska sudah terlihat dari pintu ruangan menuju tempat duduk, lalu keduanya bercerita apa yang dilihat tadi. Kaka tadi melihat orang lompat ke laut dari atas kapal, mengambil uang yang dilempar penumpang dari atas kapal. Dan mamas melihat ada bioskop, dan ada yang main playstation di pojok ruangan pas mamas mau ke toilet.

Untuk menyeberangi laut selat sunda dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Bakauheni dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Itupun kalau cuaca bagus dan gak antri untuk menyandar ke pelabuhan. Kalo cuaca gak bagus dan antri nyandar, bisa bisa butuh waktu sekitar 4 jam lebih.
Dari pada duduk atau tiduran didalam kapal sambil nunggu bedug magrib, dan maska keliling lagi, mending ajak maska nonton film dibioskop ditengah laut. Skalian aja dibawa tasnya. Jadi kan bisa skalian jaga tas dan maskanya.

Setelah membayar tiket Rp 8000,- kita sudah bisa menikmati nonton film di ruang cinema ber-AC. Ruangannya cukup luas dengan bangku yang tersusun seperti bioskop pada umumnya. Apalagi film yang diputar itu termasuk film baru, asik kan.

Film yang diputar di Bioskop tengah laut waktu itu Fast & furious 7. Ituloh film balap yang dibintangi Paul Walker yang meninggal karena mengalami kecelakaan tragis, dan Van Diesel. Film tersebut mengambil lokasi shooting di Dubai, Uni Emirat Arab.

Terlihat wajah maska senang sekali diajak nonton diatas laut sesekali bilang wiih mobil balapnya bagus, nanti maska pingin punya mobil balap kaya yang di film itu.

Film yang diputar dibioskop tengah laut belum habis, bunyi peluit kapal ferry terdengar dan dari speaker diberitahukan kapal ferry akan segera bersandar dipelabuhan Bakauheni untuk penumpang yang membawa kendaraan untuk segera ke area parkir kendaraan. Gak terasa juga sudah 2 jam lebih dalam pelayaran menyeberangi laut selat sunda, hayoo maska kita berkemas dan melanjutkan perjalanan...

Kamis, 15 Oktober 2015

Mendadak Ngeblog


Beberapa kali diajak istri untuk acara pertemuan di Jakarta, tentunya acara yang berhubungan dengan dunia blogger, selalu tidak bisa karena undangan dikhususkan bagi blogger, nah saya kan bukan blogger jadi terlewat begitu saja.

Oiya apa sih blogger itu, kalau menurut saya blogger itu orang yang suka menulis di blog, baik itu tentang informasi ataupun curhatan.

Bulan september bagi saya membuka mata tentang dunia blog, setelah istri melahirkan baby Ranu ditanggal 25 agustus 2015, dibulan september istri mendapat undangan dari blogger tentang pentingnya pemberian asi sejak dini dan menariknya boleh membawa pasangan.
Jadi saya pun ikut ke acara tersebut, dalam acara tersebut banyak hal hal baru yang saya dapat tentunya pembelajaran yang positif.

Undangan selanjutnya di akhir september, yaitu acara smesco nitezen vaganza 2015, tentang ukm dan pengembangannya. Diacara ini saya mendapat pengetahuan tentang dunia usaha, tentang penulisan dan lain lain.

Yang paling saya suka, adalah ilmu dari Agustinus Wibowo tentang bagaimana proses dalam menuliskan tulisan perjalanan. Juga pembelajaran dari  pembicara lain, yaitu Sacha Stevenson. Ia berbagi cerita tentang bagaimana tidak enaknya menjadi pengangguran selama hampir setahun dan berjuang hidup di jakarta, dari mencoba mengupload beberapa video ke YouTube mendadak terkenal dan sukses di dunia YouTuber.


Nah, dari dua acara blogger ini aja sudah dapat banyak pembelajaran yang positif, jadi tidak ada salahnya kalau sekarang saya juga belajar ngeblog.